Sabtu, 29 Agustus 2009

Wenak benerrr….

Tadi tuh Si Indah ngadain buka puasa bersama. Yang hadir dan berhak hadir karena emang udah dan telah di undang oleh Indah yaitu semua siswa di kelasku tercintah, XI-IPA-AKSELERASI. Sebenarnya yang mengundang kita semua bukan Si indah sih… Tapi ibunya dia, Bu Sa’diyah begitu kami semua biasa memanggilnya. Bu Sa’diyah termasuk guru kami semua di sekolah, tepatnya guru mata pelajaran BK (Bimbingan Konseling). Disamping itu beliau juga menjadi bendahara untuk mengurusi segala keuangan yang berkaitan dengan kelasku tercintah.

Tak tau tuh lagi ada pa ya dengan mendadak pula Bu Sa’diyah pengen mengundang dan mengajak kita semua untuk berbuka puasa bersama di rumahnya. Sampai-sampai Si Indah yang anaknya sendiri aja gag tau kalau mau ada acara gituan di rumahnya. Hehehe… Emang dasar Si Indah… Setep kuadrat kamu…

Ahahaha…dhasar emang penduduk kelasku cuman dikit tepatnya 18 anak saja, jadi enak-enak aja selama acaranya berlangsung. Kita semua datang ke rumahnya Indah kira-kira sekitar jam 17.15. Kita semua bercengkrama sambil duduk di teras rumah dengan memasang telinga masing-masing untuk mencoba mendengarkan dan menangkap suara adzan maghrib yang akan berkumandang. Tapi setelah sampai pukul !7.35 tak juga kami semua mendengarkan suara adzan maghrib berkumandang sedikit pun dan menyapa telinga indah kami. Dengan tiba-tiba bu Sa’diyah segera memanggil kita untuk berbuka puasa. Dengan logat khasnya yaitu logat Banyumas (karena emang beliau berasal dari Banyumas), katanya adzan maghrib sudah berkumandang dan kita diharuskan untuk segera berbuka puasa. Tapi tak jua aku mendengarkan suara adzan itu berkumandang. Tak tau lah aku… Aku ikuti aja saran beliau.

Segera saja aku mengambil sepotong buah semangka yang berwarna merah merona (kayak lipstick aja yah…) dan telah tertata rapi di atas meja. Sedangkan temanku Si Doni masih memasang tampang bloon-nya dan tetap bilang jika belum waktunya buka karena dia emang belum dengar adzan maghrib (gila tuh anak. Lha adzan maghrib aja udah lewat, mau nungguin adzan apa dia? Adzan isya’? Bisa kering kerontang tuh perut dia kalau tidak segera di isi. Hahaha…). Dengan sedikit menyodorka semangka ke depan mukanya, aku langsung saja menyantap itu semangka, dengan maksud agar dia mau segera berbuka puasa karena sudah dan telah melihat aku menyantap buah itu. Tapi tak lupa berdoa dulu untuk memulai berbuka puasa..

Di ruang tengah sudah disediakan beberapa macam makanan oleh Bu Sa’diyah. Mulai dari nasi putih (pasti lah…), ayam panggang, sup wortel dan jamur, bihun goreng, nugget ayam, urap sayur, es buah, dan es kelapa muda atau yang biasa disebut es degan tak lupa rempeyek atau kerupuk untuk teman makan agar semakin renyah terasa. Banyak amat menunya bu? Aje gile…

“Ayo dihabiskan semua”,“Ini nasinya masih banyak”, beliau berkata. What? Kita bukan tempat penampungan makanan terakhir bu….. yang harus diisi sampai penuh. Hehehe… maaf bu… Kita memang manusia pemakan segala (omnivore) tapi tak sebanyak itu lah porsinya. Bisa-bisa perut indahku melembung gara-gara kebanyakan makan. Ahahaha…. Tak maul ah aku…

Karena sudah sampai limit batas kekenyanganku, akhirnya akupun menyerah tanpa syarat (kayak penyerahan Jepang kepada Sekutu aja ketika Perang Dunia II). Akhirnya aku pun berhenti sejenak untuk memberikan sedikit waktu adaptasi terhadap perutku kepada makanan yang aku telan tadi yang telah mengisi perutku ini dan telah memberikan aku rasa kenyang.

Tapi di sudut lain ruangan itu, masih ada saja temanku yang dengan segala kesibukannya sedang memilih-milih makanan untuk kembali disantap. Ajib benerrrr…. Itu perut apa karung ya….. Banyak bener dan lahap bener itu orang makan. Setelah pilih yang satu, pilih yang lain, pilih yang ini dan pilih yang itu. Widih… Aku aja sempat ilfeel dibuatnya. Yeiks..Yeiks..Yeiks… Gag-gag banget deh… Tapi apa boleh dikata, itu perut punya dia, itu mulut punya dia. Meskipun aku telah menyindirnya tapi dia malah marah-marah dengan seribu mulut tipisnya itu. “Cicit-cuit-cicit-cuit”, dia berkata. Kayak burung kutilang yang lagi berkicau di pagi hari tuh. Mirip benerrr…. Biarlah…. Tak mau aku punya urusan sama orang KOLOT seperti dia. Mending ngomong sama tembok ajah. Ahahaha… Masih bisa diajak kompromi (emang iya yah? Ahahahaha…).

Demikian acara buka puasa bersama yang telah dilaksanakan di rumah Si Indah yang baik hati begitu juga dengan Bu Sa’diyah. Makasih banyak Indah dan keluarga, telah mengijinkan kita semua untuk berbuka bersama di rumah kalian. Aku doakan agar kejadian serupa akan terulang di waktu-waktu yang akan datang. Hahahaha… (berharap nih ceritanya… ^.^). Pasti boleh kan, Indah ???

Rabu, 26 Agustus 2009

Hentikan Global Warming !!!

Tak tahu kenapa yaa....

Akhir-akhir ini aku semakin miris saja melihat perubahan alam yang terjadi di sekitarku. Aku pengen sekali menjadi Duta Global Warming (ahahaha... bayangkan gimana ya rasanya... ^.^). Aku ingin menyadarkan setiap insan di bumi ini, tak tau lah bagaimana caranya. Yang jelas aku pengen banget ngelakuin hal itu. Dengan menjadi Duta Global Warming pasti suaraku akan lebih didengar di jagad raya ini. Gag kayak sekarang, kalau aku mejelaskan panjang lebar di depan semua orang akibat Global Warming pasti aku bakalan dikira orang gila yang lagi seliweran gak karuan. Apa yang terjadi? Waaaa.... Aku tak bisa membayangkannya, karena aku tak tahu yang selanjutnya. Ahahaha...

Lihat aja perubahan drastis yang terlihat pada es-es di kutub. Mereka mencair tak tertahankan. Hancur dimana-mana. Sehingga ekosistem menjadi rusak sangat. Tinggi permukaan air laut pun meningkat beberapa sentimeter tiap tahun. Bayangkan kalau kenaikan tinggi permukaan air laut berlangsung sampai berpuluh-puluh tahun, pasti pulau-pulau di dunia bakalan banyak yang tenggelam dan hilang. Akankah itu terjadi? Pastilah itu terjadi tapi tinggal waktu yang menentukan. Aku selalu terenyuh ketika melihat video-video dokumenter di Discovery Channel yang menayangkan semua hal yang terjadi akibat Global Warming.





Pokoknya efek Global Warming harus kita kurangi sebisa mungkin. Entah itu dengan banyak menanam pohon dan tanam-tanaman, mengurangi penggunaan bahan bakar fosil, ataupaun mengurangi penggunaan jumlah kendaraan bermotor yang beredar di masyarakat.


Ayo kita lakukan yang terbaik untuk bumi kita tercintah. Kalau kita menyayangi dan merawat bumi kita tercintah pasti bumi juga akan memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi kita.

S T O P G L O B A L W A R M I N G ! ! !

Fisika-Cuuk . . .

Ahahaha . . .

Aku bingung dan sangat bingung. Bagaimana caranya untuk mendapatkan nilae seratus di mata pelajaran Fisika ? ? ? Kenapa seh pelajaran Fisika itu selalu membuat otakku keriting dan rambutku ruwet?

Terlalu banyak rumus di sana dan di sini. Membuatku semakin bingung sangat. (Pegangan tiang bisa buat gak bingung g ya?) Waktu disodorin pertanyaan pasti aku tak tahu langkah apa yang harus aku tempuh buat nyelesaikan itu masalah.

Aku kalau pelajaran pake rumus-rumus kok g sebingung Fisika seh? Padahal Matematika bisa begitu juga dengan Kimia. Mereka juga sama pake rumus. Tapi rumus yang dipake tak terlalu banyak dan membuatku mau muntah karena terlalu banyak aku memandang itu rumus-rumus.

Wokey . . . Jalani sajalah. Allah pasti memberikan cobaan kepada umatnya yang tidak akan mungkin melebihi kemampuan umatnya untuk menghadapi masalah tersebut. Aku percaya itu. Semoga di Bulan Ramadhan ini aku mendapatkan banyak Rahmat dan Pencerahan dari Allah. Amin...

Selasa, 25 Agustus 2009

Serba Lama

L I B U R N Y A . . . . .

K E L A M A A N alias T E R L A L U L A M A . . .

Pengen cepat balik Sekolah . . .

Di saat lagi puasa gag ada kegiatan . . .

Nunggu bedug maghrib L A M A B A N G E T . . .

Enakan kalau lagi full kegiatan . . .

Pasti ntar gag kerasa, langsung tiba-tiba udah bedug maghrib . . .

Aku mau masuk S E K O L A H L A G I . . .

Minggu, 23 Agustus 2009

Malaysia Tak Berahlak dan Tak Bermoral

Apa yang terjadi dengan iklan visit malaysia baru-baru ini?

Lihat saja kalau gag percaya ada sesuatu hal yang salah. Bayangkan aja, masak di situ ada tari pendet, bunga raflesia arnoldi, dan wayang kulit. Emang itu kebudayaan milik dia apa? Sudah gila 5000% itu yang buat iklan. Jereng kali matanya.

Mereka tuh gag pernah mau berhenti ngerebut hak milik kita bangsa Indonesia ya? Apa sih maksud dan tujuan mereka dengan mengambil semua kebudayaan kita? Mau dikoleksi? Gag ada hal lain yang mau dikoleksi selain kebudayaan milik bangsa Indonesia?

Aku sebagai generasi muda bangsa Indonesia merasa harus bertanggung jawab menjaga seluruh kekayaan kebudayaan Indonesia. Kita semua bangsa Indonesia telah dibuat geram oleh mereka, malaysia.

Telah banyak kebudayaan kita yang diklaim milik malaysia, seperti lagu Rasa Sayange, Batik, bunga Raflesia Arnoldi, Wayang Kulit, Reog Ponorogo, Angklung dan yang terbaru tari Pendet.

Lagu Rasa Sayange adalah lagu daerah yang berasal dari Maluku. Oleh malaysia lagu tersebut diklaim milik mereka dan oleh mereka sebagian besar lirik lagu tersebut diubah dengan seenaknya mereka.

Batik adalah sebuah kebudayaan yang telah berada di Indonesia sejak jaman nenek moyang kita. Mereka telah bersusah payah untuk tetap melestarikan budaya tersebut. Tetapi malaysia dengan entengnya mengklaim.


Bunga Raflesia Arnoldi merupakan bunga endemik Indonesia yang ditemukan di daerah Jambi. Tidak mungkin terdapat bunga Raflesia Arnoldi di belahan dunia manapun. Emang wilayah negara malaysia itu sampai mana? Seluas apa? Sampai mereka berani mengklaim Bunga Raflesia Arnoldi milik mereka.


Wayang Kulit adalah budaya asli yang ada di Indonesia khususnya tanah Jawa. Wayang kulit merupakan budaya akulturasi kebudayaan Jawa dan Hindu yang telah dilestarikan oleh leluhur kita. Wayang kulit biasanya bercerita tentang penokohan wayang yang biasa terdapat dalam cerita Ramayana dan lain-lain. Bagaimana mungkin mereka sampai berani mengklaim wayang kulit?


Reog Ponorogo adalah budaya khas yang terdapat di Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur. Oleh pihak malaysia kesenian Reog Ponorogo diubah namanya menjadi Barongan. Mana mungkin malaysia punya kesenian seindah Reog Ponorogo?


Angklung adalah sebuah alat musik tradisional yang berasal dari sunda. Dan Sunda adalah sebuah suku yang terdapat di Indonesia, bukan malaysia.


Tari Pendet merupakan sebuah tarian yang berasal dari Bali. Tari pendet dahulu merupakan sebuah tarian sakral yang hanya diperuntukan bagi Sang Hyang Widhi (Tuhan). Tetapi beberapa puuh tahun yang lalu, tarian tersebut mulai dirgunakan untuk acara penyambutan. Para penari Pendet menggunakan pakaian yang berupa kemben dan membawa sesaji dalam sebuah tempat yang dipegang di tangan. Dan yang membuat saya ingin tertawa, kok bisa-bisanya malaysia mengklaim tarian tersebut. Katanya sih malaysia itu merupakan negara yang menganut sistem syariat Islam yang sangat ketat sekali. Padahal seorang penari tarian Pendet mengenakan pakaian yang berupa kemben yang tidak menutupi aurat seorang perempuan (baju hanya sampai bagian atas dada). Apakah itu yang disebut penganut syariat Islam? Pada sarap itu kali ya mereka? haha...


Bahkan tak juga kebudayaan milik kita yang direbut mereka. Mereka juga sudah merebut dua pulau milik bangsa Indonesia, yaitu Pulau Sipadan dan Ligitan.

malaysia sudah begitu banyak mengklaim kebudayaan miliki kita. Apakah itu yang disebut bangsa yang beradab? Bisanya cuma mengklaim hak milik yang bukan miliknya? Yang benar itu disebut bangsa biadab. Tak pantas mereka melakukan hal seperti itu. Akuilah apa yang menjadi milik kalian. Meskipun tak seindah milik bangsa Indonesia, tapi terimalah semua itu dengan ikhlas.

Sabtu, 22 Agustus 2009

Ramadhan Tiba.....

Alhamdulillah...

Akhirnya aku telah diberi kesempatan untuk yang kesekian kalinya menikmati indahnya bulan Ramadhan, bulan suci yang penuh berkah dan ridho Allah.

Pada awal puasa, aku puasa seperti biasanya. Aku tetap menjalani rutinitasku yang aku kerjakan tiap hari.

Moga-moga amal ibadah aku diterima dan segala dosaku mendapatkan remisi dari Allah. Dan puasa aku full tanpa ada lubang di antaranya. Amin...

Tujuan yang utama dan yang ditunggu-tunggu adalah Hari Raya Idul Fitri.... (Bakalan pesta petasan nih. Kalau boleh sih. Hahaha...)

My Sister, Forgive Me Please...!

Pada saaat pelajaran Fisika yang mengajar Pak Nasrori (itutuh guru fave-nya rismoo.blogspot.com dia ngaku sendiri loh di blognya dia… haha…) yang ternyata bukan guru pelajaran biasa tapi luar biasa. Kita semua dibawa dia ke lab fisika.Gabus atau Styrofoam tak lupa dibawa oleh kelompok-kelompok fisika yang telah terbentuk sebelumnya. Yups…kita sebelumnya emang sudah disuruh nyiapin bahan-bahan buat percobaan dia. Ahaha…percobaan yang gag jelas sih sebenarnya.

Aku yang sekelompok sama frury dan rizka, dengan segera mengerjakan itu tugas percobaan. Krek…krok…krik…kruk… begitu bunyi pisau pemotong kami atau yang biasa disebut cuter. Satu bentuk tak beraturan sudah kita dapatkan, satu lagi bentuk benda beraturan, dan yang terakhir bentuk benda gabungan dari benda tak beraturan dan benda beraturan.Percobaab pun kita lakukan dengan ala kadarnya karena emang situ nasrori yang belum jelas menjelaskannya.Waduh… parahhh…

Di tengah-tengah mengerjakaan tugas percobaan, tiba-tiba rismoo yang duduk di depan mataku dan mata teman-teman sekelompokku, langsung saja nyerocos dengan wajah tak berdosa alias lugu pisan euiy…
“Hei…kelompokmu itu cuman bertiga aja ya? Enak tenan…Aku lho 5 anggota kelompokku.”
Lalu pun dengan sigap aku menjawab pertanyaannya,”Yo jelas enak banget! Gak ribet.”
Tapi langsung saja kata itu aku sambung dengan kata-kata yang benar-benar 500% keluar bukan atas kehendak akal sehatku,”Sebenarnya kelompokku tuh anggotanya 5 orang tau. Yang 2 itu tuh pindah sekolah ke Singapura. Itu tuh yang anak badannya subur.”
Rismoo pun dengan wajah sedikit tak percaya tapi banyak percayanya (ha; itu dikarenakan dia lugu pisan euiy…),”What? Hahaha…”

Terlalu Rajin Sekolah Tercintah

Hari ini adalah hari yang paling membuatku merasa serba gak enak. Bayangkan aja, disaat sekolah lain pada liburan awal puasa sampai besok senin, aku harus dipaksa masuk sekolah oleh sekolahku tercintah. Sewaktu berangkat sekolah, widih…sepi banget jalanan oleh anak sekolah. Yang ada malah pegawai-pegawai negeri yang berseliweran. Diriku seakan terlihat begitu rajin sekali masuk sekolah. Tapi mungkin hal ini juga dirasakan oleh temanku yang lain. Sebab kita juga menanggung penderitaan yang sama.

Setelah sampai di gerbang sekolah, aduh…lega banget ini hati. Ternyata teman-temanku juga banyak yang masih mau masuk sekolah (haha…ya jelas mau masuk sekolah. Lha sekolahnya aja mintanya gitu.). Setelah aku pakirkan motorku dengan baik di tempat parker yang baik dan benar, aku pun segera pergi ke kelas. Tapi di tengah perjalanan pada saat melewati lapangan upacara, ternyata ada sekelompok anak OSIS yang sedang sibuk menata plang nama kelas dan sibuk menyiapkan untuk apel pagi. What? Dalam otakku sudah bergelayut berbagai pertanyaan, apa mungkin dipulangkan pagi ya? Berhubung hari ini cuman sekolahku tercintah yang masuk sekolah? Tak tahu lah aku… Langsung saja aku percepat langkah kakiku agar cepat sampai di kelasku yang berada di lantai 2.

Apel pun dimulai. Biasalah pembinanya pasti Suprapti, kepala sekolahku tercintah. Tetap dengan semboyan khasnya,“Apa kabar?” Lalu dengan serentak kami para siswa menjawab,”Luar biasa!” Disambung dengan tepuk tangan meriah dari kita semua. Udah pasti kalau itu kepala sekolah pasti bukan memberikan amanat upacara, tapi memberikan pidato yang isinya tak cukup singkat dan ta padat sama sekali. Sedikit-sedikit itu kata yang keluar dari bibir indahnya masuk menyusup ke dalam telingaku. Tapi tetap aja aku risau dan galau mendengar semua itu. Yang kunanti hanyalah sebuah kebenaran tentang dugaanku tadi,”Apa mungkin dipulangkan pagi ya?”

Setelah pidato beliau selesai, tak terucap sepatah kata pun yang menyinggung tentang masalah pulang pagi. Tokai-menn… Dan beliau juga berkata bahwa kegiatan belajar mengajar tetap berjalan seperti biasanya. Jdhayaarrr….(petir menyambar-nyambar), pyar….(kaca pecah), dll. Pupuslah sudah harapanku untuk pulang pagi. Dan akhirnya beliau turun juga dari podium. Tapi tiba-tiba, seorang guru berkerudung putih dan berbadan subur langsung aja naik ke podium. “Saya akan mengumumkan tentang jadwal pondok ramadhan”,begitu dia berkata. Kelas X mendapat giliran hari Senin dan Selasa, hari disaat kita semua masih libur (wekekekek…). Kelas 12 mendapat giliran hari berikutnya yaitu hari Rabu dan Kamis. Dalam pikiranku, seharusnya yang tidak ikut pondok ramadhan mendapat jatah belajar sendiri di rumah (kalau mau sih…haahaa…). Tapi beliau berkata,”Kelas X dan XI tetap masuk seperti biasa dan ada kegiatan belajar mengajar.” What…? Jdhayaarrr….(petir menyambar-nyambar), pyar….(kaca pecah), dll (suara itu terulang lagi). Dan untuk kelas XI mendapatkan jatah hari jumat dan sabtu. Ahhhhhh…. Tapi tak apalah…

Setelah mengucapkan berpatah-patah kata, orang tadi segra turun dari podium. Tapia pa yang terjadi diluar dugaan. Koesboro guru mata pelajaran PKN yang terlalu ingin terlihat sempurna dihadapan para siswi, tiba-tiba naik ke atas podium. Lalu si protocol acara membacakan sebuah kalimat pertanda apel pagi mau segera selesai. Tapi dia tetap berdiri dengah kaki-kaki tegapnya dan badan gagahnya. Pede banget ya itu guru. Lalu aku pun berpikir,”Apa mungkin ini guru hanya numpang tampil di depan public aja yah?” Hahahaha… Ternyata dugaanku betul 250%. Congratulation… Dasar guru PKN. Pasti jiwa nasionalismenya tinggi sekali bahkan mungkin melebihi tingginya tiang bendera ataupun tugu monas barang kali ya… hahaha…

Kamis, 20 Agustus 2009

LimitError

Ada apa dengan diriku? Padahal semalam suntuk aku belajar dengan gigih plus semangat 45 yang selalu menggebu-gebu dan membuncah di dada? Mata sampai sembab begini karena begadang buat melototin buku pelajaran? Dan diriku ngantuk luar biasa dan teramat sangat karena tidur terlalu larut? Tak taulah aku...

Pagi hari sekali aku bangun. Hal ini dikarenakan akan ada ulangan Limit Fungsi. Kalau saja aku tidak datang pagi hari, aku bakalan kebagian jatah tempat duduk di depan sang guru. What? Ya emang kalo di kelasku menerapkan sistem duduk dengan yang datang lebih pagi berarti boleh milih tempat duduk seenak udel nya. Tapi di saat ulangan matematika sebenarnya tak terlalu penting sih mau duduk di depan, belakang, ataupun di samping. Karena tampang sang guru yang sangar sehingga membuat bulu kuduk siswa-siswa pada berteriak kencang. Alhasil tidak mungkin ada dan terdapat siswa yang sekali-kali berani mencontek (sekali-kali aja gag boleh apalagi berkali-kali. haha..). Tapi hal ini sudah menjadi hal biasa bagiku. Jadi meskipun aku tak mencontek dan mengerjakan soal ulangan dengan keringatku sendiri, aku yakin dan sangat yakin pada kemampuanku.

Skenario boleh dibuat dan direncanakan dan dipikirkan masak-masak, tapi apa boleh dikata kalau memang kehendak Tuhan sudah ditentukan. Ulangan yang aku kerjakan ternyata tak selancar yang aku bayangkan. Tersendat-sendat bagai saluran parit yang sedang tersumbat tumpukan sampah. Dhuarrr... Meledaklah kesabaranku dalam mengerjakan itu soal.

Akhirnya waktu pun harus menyudahinya. Terpaksa aku kumpulkan saja ulangan itu. Aku pun dengan yakin dan tenang saja. What? (sambil melongop) Ternyata itu ulangan langsung dicocokan dan dikoreksi. Pada awalnya hasil kerjaanku bernilai betul semua. Tetapi bencana melanda sebaliknya. Ketika nomor soal sudah hampir habis, satu per satu kesalahanku tampak dan menampakkan dirinya. apa?

Aduh... Selama ini aku kalau ulangan Matematika gag pernah dapat hasil yang kurang memuaskan kecuali pada 2 bab yang telah akau lalui, yaitu bab Lingkaran dan Limit Fungsi yang baru saja berlangsung. Tak apalah. Masih ada hari esok yang lebih cerah yang akan selalu menyambut ku dengan penuh canda dan tawa yang riang dan pastinya RENYAH...

Inilah dia gambar soal Bab Lingkaran dan Limit Fungsi yang membuat kepalaku serasa diputar dan dibolak balik seperti rocker lagi headbaging:

Jumat, 14 Agustus 2009

Kebo Gilo bin Pranoto

Waktu kemarin ulangan bahasa Jepang itu tuh aku kan mengerjakan ulangan dengan tenang banget. Soalnya emang akunya udah bisa (haha...) treus aku juga udah di beri les tambahan sama Bu Ponco. Haha.. wokey... ulangan ku pasti dapat hasil yang memuaskan dan bai sekali.

Tapi bencana melanda di akhir waktu ulangan. Otakku tiba-tiba ngadat, gak mau diajak kompromi lagi. Waaa.... napa nie. Satu persatu temanku pun keluar kelas (karena udah selesai ulangan). Tak terkecuali si Kebo Gilo bin Pranoto, padahal dia pasti ngadat banget tuh kalo ulangan bahasa Jepang, aku jamin 1000% deh...

Lalu menghampiri aku si Kebo Gilo bin Pranoto. Diberi tahulah aku jawaban soal yang sulit tadi. Katanya jawabannya salah (x), betul (o), betul (o), salah (x), dan salah (x). Tapi maaf yaa... aku tahu kemampuanmu dalam pelajaran ini. Aku tak akan mudah percaya dengan dirimu. Bullshit...

Setelah aku cocokan dengan jawaban temanku yang lain, bener dugaanku ternyata si kebo mau nipu aku. haha... meleset Kebo Gilo bin Pranoto...

Bencana Alam Yang Melanda Si "Bandara Soekarno-Hatta" Alias Wanda bin Warno

Rutinitasku tiap hari Senin kalau masuk sekolah ya seperti biasanya dan seperti anak sekolah lain dari Taman Kanak-Kanak(TK) sampai SMA, yaitu Upacara Bendera. Haha...

Sewaktu aku mau akan menuju lapangan upacara yang terletak di sebelah utara UKS, tiba-tiba sesosok mahluk tinggi besar dan gedhe pula muncul dari balik pintu UKS. Waladalah... Ternyata Roesmay temanku yang paling (...^.^). Dia memanggil aku ketika itu trus bertanya,"Yuda mau jaga PMR (Palang Merah Remaja) gak?" Lalu dengan segera aku mengiyakan aja ajakan Mae,"Iya aku mau banget!" Setelah itu dengan segera diriku pergi ke ruang UKS dan langsung menuju ke almari penyimpanan benda-benda UKS untuk mengambil scraf atau syal (sebenarnya gak syal juga sih, bentuknya seperti hasduk pramuka itu tuh...) yang berwarna hijau tua.

Wuih... Ternyata aku mendapat jaga dengan Mae, Rizka, dan Aga. Kita bertempat di belakang barisan anak kelas sepuluh. Tau kan, anak-anak kelas sepuluh kan baru beberapa bulan nangkring atau menghuni sekolahku tercintah, otomatis mereka gak tau kegiataan apa saja yang ada di sekolahku ini. Begitu juga kalo mereka ngeliat kakak kelas yang pada jaga jadi PMR. Wuih... Ternyata terbukti nyata, sewaktu mataku melihat kesana-kemari, ternyata ada beberapa gerombolan anak yang sedang ngeliat kita. Haha... Tapi setelah aku liat balik, mereka buru-buru tuh buang muka belagak gak pernah liat aku. Hihi...

Kalo PMR jaga tuh tugasnya tak lain dan tak bukan adalah untuk memantau keadaan dan kondisi siswa-siswa yang selama mengikuti suatu kegiatan tuh lagi sakit atau g. Sewaktu upacara baru dimulai sih gag ada anak semaput alias pingsan atau ada yang ngeluh. Sewaktu pertengahan upacara juga belu ada. Tapi tiba-tiba di akhir acara, gubrak...seorang cew semaput di barisan. Mau ngapain aku? Ngangkat juga males, apa mungkin boleh aku seret aja ya? Haha... ngaco...masak anak orang maen di seret-seret aja sih? Kalau ceweknya cantik sih gak apa-apa ya aku rela , kalau Tanpa aku duga sebelumnya, eh..ternyata om Pranatatata (Susilo) dengan sigap nolongin itu cewek yang semaput. Aje gile... Enak beneran tuh si om-om. 100% om senang deh... Hehehe... (Maafin aku pak guru...^.^).

Setelah kejadian itu bergegaslah aku pergi ke UKS untuk melihat cewek yang pingsan tadi. Waduh...pemandangan mesra nan romantis terlihat di UKS. Si cewek pingsan itu tadi tuh ternyata udah ditungguin sama pacarnya. Perhatian banget tau... Udahlah tak mau ikut tahu aku, membuat pemandangan mataku buruk aja (buat mataku aja kali ya...)terserah kalian mau ngapain. Q mau pergi balik ke kelas.

Pelajaran pertama adalah pelajaran bahasa Indonesia. Tak tahu kenapa entah mengapa ini guruku yang paling rajin sendiri dan selalu on time, Etty Tjahja kok tiba-tiba mendadak gak masuk kelas yya? Apakah ini guru lupa dengan murid-murid tercintah? Tak taulah aku dan tak mau taulah aku.

(sebenarnya ini nih inti ceritanya)

Setelah beberapa saat dan waktunya jam pelajaran bahasa Indonesia berakhir, munculah sesosok yang menakutkan dan sok sempurna dan selalu pingin tampil sempurna dihadapan siswa terutama siswa cewek, yaitu Koesboro. Ampun bang... Ternyata dia muncul dengan dress code yang heroik banget gitu, merah putih, yups...itu baju mirip bendera di lipat-lipat jadi tuh baju milik dia. Mentang-mentang guru mata pelajaran PKN dan mau menjelang hari peringatan kemerdekaan Indonesia, belagu banget loe... (maaf Pak...^.^). Tapi gag usah kaget dengan dia, biasalah Koesboro gitu. Jiwa nasionalisme tertanam dalam di hatinya. Dia adalah sesosok guru yang paling fenomenal yang selama ini pernah aku temui.

Pelajaran pun dimulai dengan lancar dan tenang-tenang saja. Beliau pun menerangkan tentang bab "Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka". Tapi tiba-tiba masalah datang di tengah-tengah saat lagi asyiknya itu guru menerangkan pelajaran, dengan sengaja atau tidak disengaja, aku tak tahu siapa yang telah berulah itu. Tapi tak aku duga, tiba-tiba si guru melemparkan pertanyaan (untung yang dilempar masih pertanyaan bukan kursi yang ada dihadapannya) ke arah si "Bandara Soekarno-Hatta" alias wanda bin warno. Aduh bang...kaget setengah hidup itu anak orang. Kelagapan pula itu mulut si anak. Akhirnya si "Bandara Soekarno-Hatta" bagai tersambar petir di siang bolong mlompong. Berbagai bencana alam pun menimpa dirinya yang subur itu. Haha... Luluh lantah itu paling hati dia. "Makanya jangan sombong kalau mau jadi Wrga Negara Indonesia yang baik", kata Koesboro. Haha... Makan tuh omelan. Wokey...

*Wanda bin warno di beri julukan Si "Bandara Soekarno-Hatta" karena di itu punya jidad yang lebarnya sama seperti Bandara Soekarno-Hatta. Bisa dibuat maen gobak sodor itu jidad punya dia.

Jumat, 07 Agustus 2009

Jalan Sehat yang Keren dan Menyenangkan

Hari minggu tanggal 2 agustus 2009, pagi-pagi buta aku harus dengan terpaksa dan dipaksa bangun oleh jam alaramku yang emang sebelumnya telah aku set agar aku dapat bangun tepat waktu sesuai alarmku. Wokee.. apa boleh dikata, rencana tinggal rencana, akhirnya aku pun bangun agag telat. Padahal sebelumnya sewaktu alarmku berbunyi aku sempat melihat dan memegangnya lalu tanpa kusadari ternyata aku pun mematikannya juga sewaktu dia berdering dengan nyaringnya di samping telinga indahku. Sebenarnya aku harus bangun pagi dikarenakan di hari itu akan ada sebuah acara yang mengisi rangkaian peringatan HUT SMANSA yang ke 49, yaitu acara jalan sehat.

Wow… 49 tahun… keren… Udah tua yya sekolah aku? Yya emang. Secara 49 tuh usia yang mendekati masa emas yaitu 50 tahun. Kalo gitu sekolahku kira-kira berdiri taun 1960. Uh.. tuh kan jaman sebelum G-30S-PKI yang terjadi tahun 1965. Salut banget deh... Berarti sekolahku udah dapat bertahan dari ujian-ujian yang telah melanda negeri ini. Horee....

Sekarang balik lagi ke topik utama yaitu jantung sehat. Jalan sehat adalah acara yang seru abis. Kita diharuskan berjalan santai dengan rute tertentu dengan menempuh jarak berkilo-kilometer. hahaha... Tapi serunya yaitu kita dapat juga bercanda tawa selama perjalanan jantung sehat belum berakhir. Menyusuri jalan dengan penuh tawa. Itulah yang kumau.

Berikut adalah berbagai poto yang tidak sengaja terekam oleh kamera yang berkeliaran di sekitarku:






Setelah bercapek-capek ria, kita semua kembali ke tempat awal berkumpul sebelum pergi jalan-jalan, yaitu sekolah kita tercinta. Masih sambil terengah-engah karena kehausan gag bawa minum didukung oleh rasa lapar yang melanda diri ini karena belum sempat isi ini saya punya perut, bertambah berkali-kali lipat deh sengsara yang melanda diri ini.

Langsung saja aku menuju antrean untuk mendapatkan jatah roti sebungkus dengan air minum mineral sebungkus. Tau gak sih? Kayak mau antre beli minyak tanah tau. Antreannya bang... bermeter-meter. Betapa melasnya diri ini, betapa sengsaranya diri ini. Bang lapar....

Setelah mendapatkan jatah konsumsi, aku pun langsung melesat lari menuju kelasku tercintah. Ambil sirup sisa tadi malam waktu acara selamatan tumpengan di sekolah juga. Kubuka segelas air mineral lalu kutuang sirup yang berasa jeruk tadi. Tak lupa aku mengaduknya agar semakin terasa nikmat mengalir di tenggorokan yang mulai mengering ini. Sruput.... segernya.... bagaikan mendapat hujan di kala musim kemarau panjang melanda. Seger bener...

Tak disangka tak dinyana, eh ternyata rombongan indah dan kawan-kawan yang beranggotakan rismo, efrin dan tiara sedang asyiknya menyantap mie goreng buatan maminya indah yang tak lain juga guruku, yaitu bu sa'diyah. Aduh nikmatnya.. Mulailah goyah imanku untuk mencoba dan menyantap itu makanan. "Mbink minta dunk aku?", begitu kataku. Setelah minta ijin dan diperbolehkan, aku mulai dengan sedikit mie, lalu lagi, lagi, dan lagi. Hahahaha... Tak lupa juga punyaknya tiara yang bertampang sok tak berdosa alias lugu, aku minta juga. Berhubung anaknya sudah keknyangan sih katanya. Tapi gag tau juga sih kalo emang kasihan aku yang keliatan kayak orang kelaparan sekali (cuma sekali, g berkali-kali). Akhirnya dia memberikan semua mie miliknya kepadaku, berhubung juga tinggal sedikit mungkin ya... Aduh... kenyang banget bang...

Berikut adalah foto yang telah diambil oleh temanku, tak tahu siapa, lagi enak-enaknya makan lho... dan bersantap bersama teman-teman...:



Setelah itu berkumpulah kita semua menuju lapangan sekolah yang di situ sudah terpasang sebuah tenda. Dimulailah acara pengundian nomor undian yang katanya sih berhadiah. Tapi gag tahu nih, entah disengaja or g (yang jelas g sengaja ya kayaknya...) aku tidak mendapatkan itu yang namanya hadiah. Aduh... sial bener ini badan. Emang dari dahulu kala kalo aku ngikutin berbagai macam undian, gag pernah beruntung nih. Dewi Fortuna takut kali ya sama aku... Hahahaha...

Tak lama setelah aku menunguu dengan duduk manis, tak kuat rasanya ini pantat untuk diajak berkompromi, rasanya panas bang... Ya sudahlah, lagian juga percuma nungguin sesuatu yang tak tentu datangnya. Wokey... pulang kan saja aku ke rumahku...

Aku Telah Kembali Dari Estivasi

Setelah sekian lama aku tak membuka ini buku coret-coretan tanganku (baca:blog)....

Akhirnya aku bisa kembali memulai lagi seperti sedia kala....

Wokey....

Moga lancar terus buat semuanya....

Dorama _ Derama _ The_rama_Dramma

Hahahahaha...

Aku sampai ketawa kalo inget inie drama yang telah aku sandiwarakan bersama temanku yang bernama PIPIT UKY VIVITASARI. Bayangin aja, aku di drama itu berperan jadi bokap yang gag bertanggung jawab sama sekali terhadap keluarganya. Masak sebagai seorang bokap yang baik tega menjual anaknya sih? gag lah. Jangan sampai ya bang... Sedangkan Si Pipit berperan jadi nyokap yang mata duitan tapi melas abis kalo di depan sang suami. Pada akhir cerita berakhir buruk. Bencana pun mulai datang, sang bokap masuk ke penjara (ditahan maksudnya) sedangkan si nyokap menjadi gila abis karena sudah anaknya dijual, suaminya masuk penjara pula. Lengkap sudah deh penderitaan tuh nyokap.

Pipit kok yang buat dramanya. Aku tak tahu dia dapat inspirasi tuh buat drama dari mana dan entah dari siapa. tapi, bagus.... Kerren bin ajaib juga aneh bin keren.... Hahahaha...

Inilah teks dramanya...
Pipit : Dari mana saja, pak? Kok baru pulang?
Yuda : Suami pulang gak dibikinin kopi malah ditanya melulu. Aku ini kerja dari tadi pagi. Bawel banget sih kamu?
Pipit : Oh ya pak, bahan makanan kita sudah habis. Di dapur cuma ada beras 1 gelas. Gimana pak?
Yuda : (Dengan sedikit membentak). Kamu itu bisanya cuma minta uang, uang, dan uang! Memangnya nyari uang itu segampang metik daun apa?
Pipit : Ya sudah, itu aku sudah bikinin kopi. Pak, tadi Pak Widoyo ke sini nanyain kamu. Memangnya ada urusan apa ya, pak?
Yuda : (Sambil menyeruput kopi). Udah-udah aku capek, mau tidur!

(Esoknya)
Pipit : Pak…pak…, anak kita di mana?
Yuda : (Dengan tanpa rasa bersalah).Tadi malam aku jual, buat ngelunasin hutang aku ke Pak Widoyo.
Pipit : (Menghela dada). Memang gak ada tenggang waktunya, pak? Kenapa kamu sampai tega menjual anak kita? (Lalu menangis).
Yuda : Daripada tidur di kolong jembatan, mau? Ha?
Pipit : (Pingsan).
(Setelah beberapa saat dan siuman)
Yuda : Sudah sadar kamu? Untung kamu bisa sadar. (Tertawa kecil).
Pipit : Pak, anak kita di mana?
Yuda : Aku harus bilang berapa kali lagi? Aku kan sudah bilang kalau anakmu aku jual!
Pipit : Bukan anakku, pak! Tapi anak kita. Aku harus lapor polisi agar anak kita bisa ketemu.
Yuda : Percuma saja! Anakmu sudah dibawa ke Malaysia. Tak mungkin dia akan kembali.
(Setelah 2 hari)
Pipit : (Menunggu). Aduh, bapak di mana ya? Kok sudah 2 hari tidak pulang?
(Lewat handphone)
Yuda : Hallo, bu. (Dengan nada bicara lirih dan memelas).
Pipit : Bapak, sekarang bapak di mana? Kok belum pulang? (Khawatir).
Yuda : Aku di kantor polisi, bu. Aku ditangkap karena ketahuan mencuri.
Pipit : (Kaget dan menjatuhkan handphone).
(Dengan rasa kecewa yang begitu mendalam terhadap suaminya dan tidak bisa menerima semua yang telah terjadi kepadanya, akhirnya ibu menjadi gila).

Gimana????? Keren gag drama kita?????