Rabu, 13 Mei 2009

Hahahaha... Perjalanan yang melelahkan... (part 1)

Beberapa hari yang lalu, beberapa waktu yang lalu... Q pergi meninggalkan kampung halaman Q untuk merantau sebentar ke provinsi tetangga dekat (Jakarta maksudnya, tetangga gak ya sama jawa timur? kayaknya juga tetangga jauh ddeh!). Q merantau dengan tujuan untuk menimba ilmu (bukan menimba air bang...) di suatu sekolah tinggi ternama di negeri ini, STAN (baca STAN, bukan SETAN).

Sungguh perjalanan yang amat sangat melelahkan, mengecewakan, menyenangkan, dan menggembirakan sekali. Q sungguh tak dapat berkata-kata amat sangat banyak sekali ketika diri Q udah pulang kampung ke tanah kelahiran Q (baca: pulang). Bukannya karena Q kagum, gembira atau shyok getooo... tapi... tapi... tapi... suara Q mendadak serak-serak basah getooo (emang ada ya bang serak-serak kering getooo???) n hampir-hampir lenyap hilang dalam sekejap. Aduh.. aduh.. aduh.. gempar dunia..

Satu hari Q biarkan hal itu terjadi dan menimpa diri Q. Q ikhlas, mungkin ini semua sudah jalan dan takdir Q yang sudah ditetapka Tuhan. Tapi.. tapi.. tapi.. Q tak bisa menerima semua ini dengan begitu lamanya sampai kronis begini (apa? kronis? kronis tuh penyakit menahun bang... cuman dua hari saja loh...). Q besok ingin sembuh. Harus sembuh.

Akhirnya pun Q harus istirahat total seharian untuk memulihkan dan mengembalikan suara Q yang sempat hilang melayang tak tau ke mana. Hari yang q nanti-nanti telah tiba. Hari di mana saatnya Q untuk mengecek suara Q. a i u e o ... suara Q kembali...
Trima kasih Tuhan. Akan Q pergunakan suara yang merdu ini dengan sebaik-baiknya. Q tak akan mengecewakan kesempatan kedua yang Engkau berikan ini.

Setelah suara Q kembali, Q coba berfikir. Apa yang menjadi penyebab suara Q menghilang? Apakah karena Q kebanyakan membuang suara Q dengan percuma? Ataukah Q telah memberikan suara Q kepada seseorang (gak mungkin ddeh.. enak aja situ punya congor...) Apakah memang sudah saatnya untuk mengisi ulang suara Q? Q benar-benar tak tahu. Tapi setelah Q berdiam diri di suatu tempat yang sunyi sepi dan sendiri tanpa siapapun, Q mendapat ilham dari Yang Maha Kuasa. Terbersit suatu pikiran yang tak pernah Q duga sebelumnya. Wah... ternyata suara Q hilang sewaktu Q berkunjung ke Ancol (bukannya hilang dicopet atau di rampok orang). Suara Q hilang karena Q terlalu banyak menaiki wahana-wahana permainan yang terlalu menguras tenaga dan suara merdu Q (lebay banget bang..). Seperti Halilintar dan Kora-Kora (emang tuh permainan banyak ya bang? kan cuma 2 aja tuh yang bisa membuat suara abang jadi hilang? ahh...). Tapi Q bahagia sekali kok waktu itu, jadi Q gak nyadar n gak tersadar kalau suara Q bakalan hilang gara-gara hal sepele yang sebenarnya gak perlu terjadi seperti itu. Tapi semua sudah berlalu dan terlalu dan memalukan dan suara Q sudah kembali seperti sedia kala (ehm.. suara dengarkanlah Q apa kabarmu pujaan hati Q.. ceile.. cie.. cie.. ^.^).

Q cukupkan sekian ngobrol-ngobrolnya untuk Part 1. Untuk Part 2 Q akan ngobrol tentang hal-hal apa saja yang terjadi selama perjalanan Tuban-Jakarta. Don't miss it..

Tidak ada komentar: