Jumat, 10 Juli 2009

Pencontrengan Perdana

Hahahaha . . .

Hari ini adalah hari rabu. Hari dimana nasib bangsa dan masa depan bangsa ditentukan sendiri oleh rakyat Indonesia. PEMILU, begitu orang biasanya menyebut hari itu. Pemilu adalah pesta demokrasi rakyat yang bertujuan untuk memilih presiden Republik Indonesia yang baru setelah 5 tahun berselang dengan presiden yang lama. 5 menit kita memilih dan 5 tahun akan kita jalani. Oleh sebab itu kita yang telah wajib mengikuti PEMILU dengan syarat-syarat yang telah ditentukan harus berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menggunakan hak pilihnya. Namanya juga manusia, mereka masing-masing pasti memiliki hak asasi manusia yang tak boleh dilanggar oleh siapapun itu. Mereka boleh saja mengikuti PEMILU tersebut boleh saja tidak. Tetapi tetap diharapkan untuk mengikutinya.

Aku telah memenuhi berbagi syarat yang telah ada untuk mengikuti PEMILU tersebut. Umurku sudah 17 tahun dan aku sudah memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk). Meskipun usiaku menginjak 17 tahun baru beberapa bulan, tapatnya 17 tahun lebih 5 bulan, aku harus tetap berusaha sebaik-baiknya untuk menggunakan hak pilihku sebagai pemilih pemula. Sebagai warga negara yang baik, aku harus mau menaati segala tata tertib yang ada di negara tercinta ini. Hehehehe....

Mulanya aku tak tahu harus berbuat apa dengan PEMILU ini. Aku bingung sekali dengan keadaan ini. Kadang aku berpikir untuk tidak mengikuti PEMILU karena aku tak mau nanti jadi salah pilih. Meskipun aku dibilang sudah cukup dewasa dan dapat berpikir rasional, aku tetap saja dibuat bingung.

Pada saat beberapa hari akan PEMILU di televisi ada acara debat capres. Aku mencoba untuk melihatnya. Kadang-kadang aku juga gag betah lihat acara yang seperti itu, tapi untuk kali ini aku mencoba bertahan. Setelah melihat 3 kandidat presiden telah tampil, aku mulai bisa sedikit demi sedikit menentukan pilihanku.

Ada 3 calon presiden dalam PEMILU kali ini:
1. Mega-Prabowo, dengan slogannya "Pro-Rakyat"
2. SBY-Boediono, dengan slogannya "Lanjutkan"
3. JK-Wiranto, dengan slogannya "Lebih Cepat Lebih Baik"

Dengan Slogan-slogan seperti itu, aku bingung dengan Tim Sukses mereka. Apa yang dipikirkan mereka saat membuat slogan-slogan itu? Mari kita bahas slogan-slogan itu satu-persatu. Mega-Prabowo, dengan slogannya "Pro-Rakyat". Slogan itu telah menyiratkan maksud dan tujuan slogan tersebut dibuat. Slogan tersebut berarti mendukung rakyat, berada di pihak rakyat, dan bersama rakyat (mungkin...). Tapi pada waktu Mega-Prabowo kampanye, mereka selalu bilang akan mengutamakan "wong cilik", yang di sini diartikan rakyat yang berada di kelas bawah. Lha terus apa mereka para "wong gedhe" yang di sini diartikan rakyat yang berada di kelas atas tidak diutamakan? tak taulah aku. SBY-Boediono, dengan slogannya "Lanjutkan". Slogan itu juga telah menyiratkan maksud dan tujuan slogan tersebut dibuat. Slogan tersebut berarti SBY ingin melanjutkan pemerintahan yang selama 5 tahun terakhir ini berada di tangannya, dengan kata lain dia ingin menjadi presiden untuk yang kedua kalinya. Terus aku berpikir, yang ingin dilanjutkan dalam hal apa? Kalau yang dilanjutkan dalam hal kemuajuan bangsa yang telah diraih selama SBY berkuasa, baguslah kalau dilanjutkan. Tapi bagaimana dengan kemunduran-kemunduran bangsa yang tak juga maju di tangan SBY? Apakah mungkin harus di "LANJUTKAN"? JK-Wiranto, dengan slogannya "Lebih Cepat Lebih Baik". Aku sempat dibuat bingung dengan slogan ini. Apa maksudnya? Tak taulah aku. Sampai saat ini pun aku tak menemukan jawabannya.

Komentarku tentang 3 calon Presiden tersebut ku kira cukup. Sekarang kembali ke pokok masalah, yaitu pencontrengan perdanaku. Aku mencontreng di TPS yang letaknya di dekat rumahku. Aku mencontreng pukul 12.00 karena aku belum terdaftar di DPT dan aku harus harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga untuk dapat menyalurkan hak pilihku. Pertama-tama aku mendaftar dahulu. Setelah itu aku diberi kartu suara yang telah terlipat rapi dan siap untuk aku contreng. Berjalanlah aku ke bilik untuk melakukan pencontrengan. Tak sampai 1 menit mungkin aku berad di bilik, keluarlah aku dengan segera. Setelah itu aku memasukkan surat suara ke kotak suara yang telah tersedia di tengah-tengah ruangan. Lalu aku mencelupkan jari tengahku (biar agag beda sama orang lain. Hehehe...) ke tempat tinta. Akhirnya selesai juga.

Berikut adalah beberapa poto jari tanganku yang telah ternodai oleh tinta ungu setelah pulang dari pencontrengan:


Tidak ada komentar: