Kamis, 16 Juli 2009

Gag Biso Diatur

ANJ***... Nyebelin bangetz.etz.etz.etz... Aku gag bisa angeblog dengan leluasa akhir-akhir nie... Gag tau napha nie... Ada aja gangguan... Entah dari luar ato pun dari dalam...

Tapi tak apalah... Sekian dulu...

Sabtu, 11 Juli 2009

Ohh... Rumah Sakit...

Kemarin hari Kamis aku sekeluarga berniat pergi ke kota pahlawan untuk sekadar berjalan-jalan, dan cuci mata. Setelah beberapa bulan aku bergelut dengan kewajibanku untuk bersekolah, mata dan pikiran ini serasa keruh dan kotor sekali sehingga perlu banget untuk dibersihkan dan disucikan kembali. Begitu juga dengan anggota keluargaku yang lain.

Kita sekeluarga berangkat kira-kira jam 07.00 pagi. Pada mulanya aku tak tahu kenapa harus berangkat pagi-pagi bener untuk pergi ke kota yang sudah amat sering sekali aku singgahi itu. Udahlah, bodo amat. Yang penting aku bisa berangkat ke sana. Hehehehe...

Selama perjalanan yang memakan waktu selama 2 jam itu, aku tertidur pulas karena semalaman aku begadang. Jadi ngantuk berat ini mata. Tak kusangka tak dinyana, aku tiba di sebuah tempat yang kurasa asing sekali bagiku. Karena selama ini aku kalau pergi ke Surabaya tidak pernah pergi ke tempat ini. Sebuah tempat dengan bangunan besar dan di dominasi dengan warna putih. Coba tebak? Rumah sakit, betul sekali. Aku sampai heran, kenapa aku dibawa ke tempat ini? Padahal aku akhir-akhir ini tidak mengeluh apapun terhadap orang tuaku. Dengan penuh pertanyaan yang menggelayut di benakku, aku ikut saja sama orang tuaku. Wuih...ternyata ini Rumah Sakit Mata Undaan. Idih...mau ngapain ya kira-kira? Aku masih saja tak tahu dan tak mau tahu dan bertanya pada orang tuaku.

Kita semua menyusuri berbagai ruangan. Koridor panjang pun tidak luput kita lalui. Lalu sampai lah kita semua di depan pintu loket. Mendaftar lah ibuku untuk periksa mata buat aku, ibuku, dan ayahku. Akupun masih tak tahu, entah kenapa tiba-tiba ini aku punya mata harus dibawa berobat ke sana. Widih...antreannya banyak banget tuh. Puluhan orang tuh yang ada di sana. Sampai sesak rasanya kalau harus menunggu di ruang tunggu itu. Setelah menunggu cukup lama sekali, tibalah giliran kita untuk masuk ruangan periksa yang pertama. Kubuka pintunya, wuih...ruangannya luas untuk sekedar periksa mata aja. Eh...setelah giliranku untuk diperiksa, ternyata hanya untuk tes mata aja, apakah minus mataku bertambah atau berkurang. Alhamdulilah...kiraen mau ngapain di rumah sakit ini. Untuk yang pertama kali, dokter memeriksa jarak antara pupil mataku. Setelah beranjak dari ruang satu lalu keruang dua untuk periksa jarak pandang mataku menggunakan optotype snellen. Diruang tiga aku masih saja di hadapkan dengan dokter mata untuk diperiksa mataku. Tapi diruang tiga ini aku sedikit senang karena dokter yang memeriksaku lumayan ramah dan cantik, umurnya mungkin 30an. Hehehehe...

Semua prosedur pemeriksaan sudah aku lalui dengan baik. Ternyata ada perubahan dengan minus mataku. Mata sebelah kanan mengalami penurunan minus, dari minus 3.00 menjadi minus 2.75. Horeee... Mataku lumayan sembuh. Tapi keadaan sebaliknya menyerang mata sebelah kiriku, dari minus 3.25 menjadi tetap saja minus 3.25. Ahhhh... kenapa ini mata gag kompak ya?

Akhirnya selesai sudah urusanku dengan rumah sakit mata itu. Tapi 2 bulan lagi aku harus pergi ke sana lagi untuk pemeriksaan yang kedua guna mengetahui perkembangan mataku yang selanjutnya. Moga-moga gag ada apa-apa. ^.^

Jumat, 10 Juli 2009

Pencontrengan Perdana

Hahahaha . . .

Hari ini adalah hari rabu. Hari dimana nasib bangsa dan masa depan bangsa ditentukan sendiri oleh rakyat Indonesia. PEMILU, begitu orang biasanya menyebut hari itu. Pemilu adalah pesta demokrasi rakyat yang bertujuan untuk memilih presiden Republik Indonesia yang baru setelah 5 tahun berselang dengan presiden yang lama. 5 menit kita memilih dan 5 tahun akan kita jalani. Oleh sebab itu kita yang telah wajib mengikuti PEMILU dengan syarat-syarat yang telah ditentukan harus berusaha dengan sebaik-baiknya untuk menggunakan hak pilihnya. Namanya juga manusia, mereka masing-masing pasti memiliki hak asasi manusia yang tak boleh dilanggar oleh siapapun itu. Mereka boleh saja mengikuti PEMILU tersebut boleh saja tidak. Tetapi tetap diharapkan untuk mengikutinya.

Aku telah memenuhi berbagi syarat yang telah ada untuk mengikuti PEMILU tersebut. Umurku sudah 17 tahun dan aku sudah memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk). Meskipun usiaku menginjak 17 tahun baru beberapa bulan, tapatnya 17 tahun lebih 5 bulan, aku harus tetap berusaha sebaik-baiknya untuk menggunakan hak pilihku sebagai pemilih pemula. Sebagai warga negara yang baik, aku harus mau menaati segala tata tertib yang ada di negara tercinta ini. Hehehehe....

Mulanya aku tak tahu harus berbuat apa dengan PEMILU ini. Aku bingung sekali dengan keadaan ini. Kadang aku berpikir untuk tidak mengikuti PEMILU karena aku tak mau nanti jadi salah pilih. Meskipun aku dibilang sudah cukup dewasa dan dapat berpikir rasional, aku tetap saja dibuat bingung.

Pada saat beberapa hari akan PEMILU di televisi ada acara debat capres. Aku mencoba untuk melihatnya. Kadang-kadang aku juga gag betah lihat acara yang seperti itu, tapi untuk kali ini aku mencoba bertahan. Setelah melihat 3 kandidat presiden telah tampil, aku mulai bisa sedikit demi sedikit menentukan pilihanku.

Ada 3 calon presiden dalam PEMILU kali ini:
1. Mega-Prabowo, dengan slogannya "Pro-Rakyat"
2. SBY-Boediono, dengan slogannya "Lanjutkan"
3. JK-Wiranto, dengan slogannya "Lebih Cepat Lebih Baik"

Dengan Slogan-slogan seperti itu, aku bingung dengan Tim Sukses mereka. Apa yang dipikirkan mereka saat membuat slogan-slogan itu? Mari kita bahas slogan-slogan itu satu-persatu. Mega-Prabowo, dengan slogannya "Pro-Rakyat". Slogan itu telah menyiratkan maksud dan tujuan slogan tersebut dibuat. Slogan tersebut berarti mendukung rakyat, berada di pihak rakyat, dan bersama rakyat (mungkin...). Tapi pada waktu Mega-Prabowo kampanye, mereka selalu bilang akan mengutamakan "wong cilik", yang di sini diartikan rakyat yang berada di kelas bawah. Lha terus apa mereka para "wong gedhe" yang di sini diartikan rakyat yang berada di kelas atas tidak diutamakan? tak taulah aku. SBY-Boediono, dengan slogannya "Lanjutkan". Slogan itu juga telah menyiratkan maksud dan tujuan slogan tersebut dibuat. Slogan tersebut berarti SBY ingin melanjutkan pemerintahan yang selama 5 tahun terakhir ini berada di tangannya, dengan kata lain dia ingin menjadi presiden untuk yang kedua kalinya. Terus aku berpikir, yang ingin dilanjutkan dalam hal apa? Kalau yang dilanjutkan dalam hal kemuajuan bangsa yang telah diraih selama SBY berkuasa, baguslah kalau dilanjutkan. Tapi bagaimana dengan kemunduran-kemunduran bangsa yang tak juga maju di tangan SBY? Apakah mungkin harus di "LANJUTKAN"? JK-Wiranto, dengan slogannya "Lebih Cepat Lebih Baik". Aku sempat dibuat bingung dengan slogan ini. Apa maksudnya? Tak taulah aku. Sampai saat ini pun aku tak menemukan jawabannya.

Komentarku tentang 3 calon Presiden tersebut ku kira cukup. Sekarang kembali ke pokok masalah, yaitu pencontrengan perdanaku. Aku mencontreng di TPS yang letaknya di dekat rumahku. Aku mencontreng pukul 12.00 karena aku belum terdaftar di DPT dan aku harus harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga untuk dapat menyalurkan hak pilihku. Pertama-tama aku mendaftar dahulu. Setelah itu aku diberi kartu suara yang telah terlipat rapi dan siap untuk aku contreng. Berjalanlah aku ke bilik untuk melakukan pencontrengan. Tak sampai 1 menit mungkin aku berad di bilik, keluarlah aku dengan segera. Setelah itu aku memasukkan surat suara ke kotak suara yang telah tersedia di tengah-tengah ruangan. Lalu aku mencelupkan jari tengahku (biar agag beda sama orang lain. Hehehe...) ke tempat tinta. Akhirnya selesai juga.

Berikut adalah beberapa poto jari tanganku yang telah ternodai oleh tinta ungu setelah pulang dari pencontrengan:


Kamis, 02 Juli 2009

Hahahaha... Perjalanan Yang Melelahkan... (Part 2)...

Pada suatu hari berkumpulah para siswa salah satu sekolah menengah atas ternama dan cukup beken di kota tuak ini. Mereka semua berkumpul untuk satu tujuan dan misi yang amat mulia di tempat jauh di sana yang telah memakan waktu perjalanan selama berpuluh-puluh jam. Sebelum memulai perjalanan yang jauh ini, mereka semua dikumpulkan di aula sekolah untuk mendapatkan sedikit pesan yang berupa pidato (kalau pidato ya gag sedikit lah bang...) dari ibu kepala sekolah yang tercinta. 3 menit berlalu, ah..masih bentar kok. 5 menit berlalu, ah..dibuat nyantai dikit boleh lah. 10 menit berlalu, sambil tiduran dikit-dikit juga enak tuh. 15 menit berlalu, pantat mulai panas nih. 20 menit berlalu, kuping panas banget. 30 menit berlalu, apa-apaan nih? Nih acaranya mau ngapain seh? Kagag pernah dapat piring cantik melayang ke muka ya? hihihi...

Setelah menunggu beberapa lama, akhirnya bubar juga tuh acara ceramah akbarnya. Semua siswa diijinkan untuk menuju bus mereka masing-masing. Kurang lebih pada waktu itu udah mendekati pukul 13.45. Di sana terdapat dua buah bus yang siap mengangkut mereka. Sebelumnya tempat duduk di bus telah dibagi oleh panitia, sehingga para siswa terbantu untuk mencari tempat duduknya yang aman, nyaman, dan tentram (padahal gag enak banget. Udah sempit, gag bisa banyak gerak, pokoknya bagaikan disiksa di kandang kebo deh...) selama perjalan yang melelahkan ini berlangsung. Setelah menemukan tempat duduk mereka masing-masing, berhamburlah mereka menuju tempat peristirahatan dan menyebrang pergi ke negeri mimpi (baca: tidur).

Tak terasa perjalanan sudah berlangsung selama beberapa jam. Sampailah kita semua di depan alun-alun kota rembang. Di sebelah barat alun-alun tersebut tersebut berdirilah sebuah masjid yang megah. Disitulah kami semua beribadah dan beristirahat sejenak. setelah beristirahat beberapa menit, berangkatlah kita melanjutkan perjalanan yang masih jauh sekali.

Tak terasa sang matahari telah tenggelam dan sebaliknya, sang bulan pun terbit. Tanda malam hari telah tiba. Suasana di dalam bus begitu sepi, tapi tidak sepi-sepi amat sih. Ada beberapa anak yang masih sibuk ngobrol, bersenda-gurau, atau sibuk berkutat dengan handphone mereka masing-masing. Tak terkecuali aku dan teman-temanku yang tempat duduknya sekomplek (kayak di perumahan aja ya ?). Kami saling bercanda dan berbincang-bincang sedikit untuk menghilangkan rasa jenuh selama perjalanan. Jam tangan yang melingkar di tanganku sudah menunjukkan pukul 10.00. Sedangkan kami semua belum makan malam untuk menenangkan tidur kita nanti malam. Aku pun sedikit bicara agag keras sambil berkata, LAPAR......!!! Aku sengaja berkata agag keras supaya guruku yang duduk 2 kursi di depanku mendengar rintihanku tadi. Eh..tak dinyana ternyata sebentar berselang, tibalah kita semua di sebuah rumah makan yang gedhe dan berada di sebuah tanah yang lapang dan ku tak tau ini berada di mana. Sudahlah, bodo amat. Yang penting uda mau makan malam. Sebelum makan malam, kami semua pun beribadah di sebuah mushola yang letaknya di sebelah belakang rumah makan tersebut. Setelah beberapa saat berdoa, bergegaslah aku untuk pergi ke ruang tengah rumah makan tersebut. Tersedialah makan di sana. Tak mungkin aku langsung makan begitu menjumpai itu makanan. Antre lah dahulu diriku sebelum menyantap makan malam. Wuih... meskipun masakannya tidak begitu cocok di lidahku, kulahap saja makanan itu dengan penuh hasrat agar nanti selama perjalan diriku tidak kelaparan.

Perjalanan dilanjutkan kembali. Teman-temanku sudah kembali ke tempat duduknya masing-masing. satu per satu teman-temanku mulai memejamkan matanya untuk siap-siap pergi ke negeri mimpi (baca:tidur), tak terkecuali aku. Akupun terbangun disaat bus yang kutumpangi tiba-tiba berhenti, jalan lagi, berhenti, dan jalan lagi. Hal itu sangat mengganggu perjalananku ke negeri mimpi. Wuih...ternyata jalannya macet banget. Ada antrean berbagai macam kendaraan yang panjangnya berkilo-kilo meter. Tak taulah aku. Terdiamlah aku duduk termenung di kursiku sambil memandang keluar ke arah jendela. Tiada lain pemandangan selain gelap, gelap, dan gelap. Aku coba untuk menengok jam tanganku, 03.30 tulisan yang tertera di jam tanganku.

Setelah melalui hambatan yang sangat banyak, akhirnya loloslah bus kita dari kemacetan yang tadi sempat melanda. Sang mentari pun kembali menampakan sosoknya. Tak terasa pagi pun tiba. Berhentilah kita semua di sebuah masjid yang terletak di cirebon untuk beribadah dan beristirahat sejenak. Perjalan tinggal sedikit lagi (meskipun sebenarnya masih panjang sih...). Kata guruku kita harus tiba di STAN maksimal pukul 11.00, karena hari itu hari jumat. Tau kan, kita sebagai umat yang taat harus sholat jumat. Bayangkan dengan waktu seperti itu, akankah kita sampai tepat waktu? Tibalah kita semua disebuah SPBU yang letaknya taulah aku, pokoknya kita semua disuruh untuk segera bergegas dan cepat-cepat berbenah diri, entah mau cuci muka, mandi atau yang lainnya. Setelah selesai semua beragkatlah kita semua untuk menuju ke STAN.

Pukul 11.05 kita semua tiba di STAN. Akhirnya...

The End...