Jumat, 07 Agustus 2009

Jalan Sehat yang Keren dan Menyenangkan

Hari minggu tanggal 2 agustus 2009, pagi-pagi buta aku harus dengan terpaksa dan dipaksa bangun oleh jam alaramku yang emang sebelumnya telah aku set agar aku dapat bangun tepat waktu sesuai alarmku. Wokee.. apa boleh dikata, rencana tinggal rencana, akhirnya aku pun bangun agag telat. Padahal sebelumnya sewaktu alarmku berbunyi aku sempat melihat dan memegangnya lalu tanpa kusadari ternyata aku pun mematikannya juga sewaktu dia berdering dengan nyaringnya di samping telinga indahku. Sebenarnya aku harus bangun pagi dikarenakan di hari itu akan ada sebuah acara yang mengisi rangkaian peringatan HUT SMANSA yang ke 49, yaitu acara jalan sehat.

Wow… 49 tahun… keren… Udah tua yya sekolah aku? Yya emang. Secara 49 tuh usia yang mendekati masa emas yaitu 50 tahun. Kalo gitu sekolahku kira-kira berdiri taun 1960. Uh.. tuh kan jaman sebelum G-30S-PKI yang terjadi tahun 1965. Salut banget deh... Berarti sekolahku udah dapat bertahan dari ujian-ujian yang telah melanda negeri ini. Horee....

Sekarang balik lagi ke topik utama yaitu jantung sehat. Jalan sehat adalah acara yang seru abis. Kita diharuskan berjalan santai dengan rute tertentu dengan menempuh jarak berkilo-kilometer. hahaha... Tapi serunya yaitu kita dapat juga bercanda tawa selama perjalanan jantung sehat belum berakhir. Menyusuri jalan dengan penuh tawa. Itulah yang kumau.

Berikut adalah berbagai poto yang tidak sengaja terekam oleh kamera yang berkeliaran di sekitarku:






Setelah bercapek-capek ria, kita semua kembali ke tempat awal berkumpul sebelum pergi jalan-jalan, yaitu sekolah kita tercinta. Masih sambil terengah-engah karena kehausan gag bawa minum didukung oleh rasa lapar yang melanda diri ini karena belum sempat isi ini saya punya perut, bertambah berkali-kali lipat deh sengsara yang melanda diri ini.

Langsung saja aku menuju antrean untuk mendapatkan jatah roti sebungkus dengan air minum mineral sebungkus. Tau gak sih? Kayak mau antre beli minyak tanah tau. Antreannya bang... bermeter-meter. Betapa melasnya diri ini, betapa sengsaranya diri ini. Bang lapar....

Setelah mendapatkan jatah konsumsi, aku pun langsung melesat lari menuju kelasku tercintah. Ambil sirup sisa tadi malam waktu acara selamatan tumpengan di sekolah juga. Kubuka segelas air mineral lalu kutuang sirup yang berasa jeruk tadi. Tak lupa aku mengaduknya agar semakin terasa nikmat mengalir di tenggorokan yang mulai mengering ini. Sruput.... segernya.... bagaikan mendapat hujan di kala musim kemarau panjang melanda. Seger bener...

Tak disangka tak dinyana, eh ternyata rombongan indah dan kawan-kawan yang beranggotakan rismo, efrin dan tiara sedang asyiknya menyantap mie goreng buatan maminya indah yang tak lain juga guruku, yaitu bu sa'diyah. Aduh nikmatnya.. Mulailah goyah imanku untuk mencoba dan menyantap itu makanan. "Mbink minta dunk aku?", begitu kataku. Setelah minta ijin dan diperbolehkan, aku mulai dengan sedikit mie, lalu lagi, lagi, dan lagi. Hahahaha... Tak lupa juga punyaknya tiara yang bertampang sok tak berdosa alias lugu, aku minta juga. Berhubung anaknya sudah keknyangan sih katanya. Tapi gag tau juga sih kalo emang kasihan aku yang keliatan kayak orang kelaparan sekali (cuma sekali, g berkali-kali). Akhirnya dia memberikan semua mie miliknya kepadaku, berhubung juga tinggal sedikit mungkin ya... Aduh... kenyang banget bang...

Berikut adalah foto yang telah diambil oleh temanku, tak tahu siapa, lagi enak-enaknya makan lho... dan bersantap bersama teman-teman...:



Setelah itu berkumpulah kita semua menuju lapangan sekolah yang di situ sudah terpasang sebuah tenda. Dimulailah acara pengundian nomor undian yang katanya sih berhadiah. Tapi gag tahu nih, entah disengaja or g (yang jelas g sengaja ya kayaknya...) aku tidak mendapatkan itu yang namanya hadiah. Aduh... sial bener ini badan. Emang dari dahulu kala kalo aku ngikutin berbagai macam undian, gag pernah beruntung nih. Dewi Fortuna takut kali ya sama aku... Hahahaha...

Tak lama setelah aku menunguu dengan duduk manis, tak kuat rasanya ini pantat untuk diajak berkompromi, rasanya panas bang... Ya sudahlah, lagian juga percuma nungguin sesuatu yang tak tentu datangnya. Wokey... pulang kan saja aku ke rumahku...

Tidak ada komentar: