Kamis, 03 September 2009

Tak lucu tapi Melucu

Sewaktu pulang dari sekolah dengan tiba-tiba entah disengaja atau tak disengaja, ayahku langsung memberitahuku bahwa hari itu juga mau di ajak pergi ke Surabaya. Tak taulah aku mau di bawa pergi ke mana. Yang jelas aku tak banyak cakap dan langsung saja aku pergi mandi plus berbenah diri.

Sekitar pukul 14.00 kita berangkat dari rumah dan sampai di Surabaya pukul 16.15. Ahahaha… ternyata diriku dibawa ke Supermall Pakuwon. Bakalan shoping nih… Dugaanku 1000% bener . . Giliran pertama kali yang cari kebutuhan hidup adalah adhek aku yang paling nakal serumah. Beeh . . bayangin aja, dari rumah tuh janjiannya cuman bakalan dibeliin 3 barang aja entah itu baju, celana atau apalah itu. Eh . emang dasar otak kancil sukanya membuat jengkel hatinya pak tani dan sukanya menipu semua orang tak terkecuali orang serumah. Ternyata dia minta 5 barang. Duh . . mau dilarang ntar malah mencak-mencak tuh dia. Dengan segenap ketulusan hati akhirnya dibeliin tuh dia 5 barang.

Ininih adhek ku:


Sekaranag giliranku. Aku kan anak jujur dan baik hati. Jadi aku minta beliin juga seperti janjian di rumah, 3 barang. Aku pun memilih kemeja lengan panjang, sweeter (aduh gmn nulisnya yah... pokoknya baju yang rajutan itu loh...) dan sepatu pastinya.

Selanjutnya ayahku memilihkan sepatu buat mas ku yang waktu itu emang gag ikut soalnya lagi sibuk kuliah tuh. Jadi dengan ilmu kira-kira yang tak pasti dipilihlah no 41 buat sepatunya itu.

Okeh... Akhirnya waktu pun harus menyudahi. Lalu pergilah kita menuju kos-kosan mas ku buat nyerahkan sepatu tadi. Wokeyy... tak ada masalah dengan sepatu tadi. Dan pulang baliklah kita ke Tuban tercintah.

----------------------------------------------------

Berselang satu hari tiba-tiba mas ku menelepon ayahku. Dia bilang kalo ada yang salah dengan sepatunya. Coba tebak apa? Ternyata sepatunya gedhe sebelah. Ahahahaha... Yang satu nomer 40 dan yang lainnya nomer 41. Pasti kalo dipake bakalan lucu kayak badut ancol kali ya?

Lalu kita semua mikir-mikir, kenapa yaa kok bisa sepatunya gedhe sebelah. Ahaaaa... Ternyata hal itu terjadi karena sewaktu ayahku membelikan sepatu buat mas ku tiba-tiba terdengarlah suara adzan maghrib yang menandakan sudah waktunya untuk buka puasa dan si mbak nya tadi yang memilihkan sepatu di dalam tergesa-gesa buat buka puasa. Walhasil ukuran sepatu gedhe sebelah. Dhasar mbak setep... Masak sepatu beda ukuran langsung main masukin aja ke kardus.

Hari Selasa pergilah lagi kita semua ke Supermall Pakuwon untuk menukarkan ukuran sepatu tadi. Eh...ternyata mbak yang jaga sepatu beda orangnya. Tak bertanggung jawab kali kau mbak... Wokey...masalah sepatu sudah berakhir dengan happy ending.

Setelah itu aku, mas ku dan adhek ku pergi ke Timezone buwat maen-maen bentar sementara ayah dan ibu ku belanja buwat kebutuhan rumah.

Aduh... di Timezone udah beringas banget tuh adhek ku. Setelah main yang ini, pergi ke yang lain, dan begitu seterusnya. Mana aku jadi pengikut dia di belakang lagi. Aku sih gag begitu napsu banget sama ituh mainan di Timezone. Gag tau kenapa nih badan.

Sementara adhek dan mas ku maen, aku nungguin aja di belakang mereka sambil melongo ngeliatin mereka maen. Tak lupa sambil berfoto lah... Heheheh....



Tidak ada komentar: