Selasa, 06 Oktober 2009

Tikus (Rattus rattus)

Apaan sih hewan yang satu ini nih? Sebagai mahluk omnivore (baca: pemakan segala), kau telah tega merusak apa yang aku punya. Mulai dari kabel Computer, kabel Magic Jar, kabel TV, kabel Home Theatre sampai segala perabotan rumah bolong di sana-sini.

Mungkin ada 1 keluarga tikus nih yang hidup di rumahku. Ada yang besar banget kira-kira sebesar ukuran kertas Folio lebar tubuhnya, ada juga yang berukuran kecil kira-kira panjangnya 20cm. Yang besar ada 2 ekor n yang kecil 3 ekor. Itu jumlah yang pernah terlihat mata indah ini sih… Yang gedhe tinggal di lantai 2 rumahku, sedangkan yang kecil tinggal di lantai 1. Padahal segala perabotan rumah sebagian banyak berada di lantai 1.

Meskipun ukurannya kecil, tikus kecil itu tuh yang paling banyak meninggalkan keruskan. Hhuuhh… Jika tertangkap, akan aku bantai engkau habis-habisan, bahkan sampai mati kalau bisa. Hehehehe…

Waktu itu ceritanya aku lagi mau ke kamar mandi. Biasa lah kalau mau kemar mandi, tak ada rasa apa pun yang menggelayut di pikiran ini. Aku buka saja pintunya dengan tenag. Tapia pa yang terjadi? Sesosok mahluk hitam kecil menyembul sewaktu aku menutup pintu. Sontak aku kaget setengah hidup (baca:setengah mati). Ternyata itu tuh tikus kecil tadi. Dia pun tak kalah kaget ketika melihat diriku. Dengan refleks yang masih sehat di diri ini, aku pun menlompat ke atas bak air di kamar mandi. Waduh… mau aku apain nih si tikus? Mau aku bunuh juga aku ga bawa senjata apa pun.

Lalu aku panggil Mas ku yang lagi ada di ruang sebelah lagi main komputer. “Mas, ada tikus nih. Mau diapain enaknya?”, begitu kataku. Dengan segera dia menghampiriku dan memberiku saran,”Siram aja Dhek pake air biar ntar agag teller trus setelah itu bantai biar mati.” Oke… aku sirami terus deh tikus tadi. Ternyata tokcer juga sarannya. Tikus pun kelagapan menyambut beribu siraman air dariku.

“Dhek ini ada pecut (baca: yang biasanya digunakan untuk mecut kuda yang narik bendi),” begitu katanya. Dari atas jendela aku mengambilnya dengan pintu tetap tertutup dengan maksud agar aku lebih mudah untuk membantainya. Aku mulai pembantaian tikus ini. Kurang lebih 20 menit aku bertarung dengan dia. Ter… tor… ter… tor… begitu bunyi pecut sewaktu mengenai tubuh Si Tikus. Akhirnya dia pun bergelimpangan lalu terbujur kaku di hadapanku. Oh yeah… aku berhasil melaksanakan tugasku sebagai pembantai tikus nomor wahid di rumah ini. Hehehe…

Tidak ada komentar: